Nuzulul Quran berasal dari bahasa arab "nuzul" dan "quran", yang berarti diturunkannya Al Quran. Nuzulul Quran adalah waktu saat diturunkannya Al Quran, Al Quran turun tidak dalam satu waktu, namun dua waktu. Dalam tayangan , Sulhani Hermawan, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, menjelaskan bahwa ada masa ketika diturunkannya Al Quran dalam bentuk keseluruhan, dan sifatnya tidak tersentuh oleh siapapun, kecuali oleh orang yang disucikan Allah SWT.
Al Quran turun pertama kali diturunkan menuju Baitul 'Izzah di langit bumi. Kemudian melalui perantara malaikat Jibril, Al Quran disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi peristiwa turunnya Al Quran ini tidak terjadi secara langsung, melainkan secara berangsur angsur.
Diturunkannya lafaz dan makna Al Quran dilakukan selama kurang lebih 23 tahun, atau 13 tahun di Mekkah , 10 tahun di Madinah. Dalam ayat Al Quran secara tegas dijelaskan, bahwa Al Quran diturunkannya pada saat bulan Ramadhan. Nuzulul Quran terjadi pada hari ke 17 bulan Ramadhan, karena Rasulullah menerima wahyu Al Quran pertama kali pada 17 Ramadhan.
Hal ini sesuai dengan ayat Al Quran QS. Al Anfal ayat 41 Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak anak yatim, orang orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hari Al Furqaan diketahui adalah hari saat terjadinya perang Furqaan, yang pada saat itu jatuh pada 17 Ramadhan.
Al Quran diturunkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia, pembeda antara yang benar dan salah, yang haq dan yang bathil. Nuzulul Quran memiliki keterkaitan dengan Lailatul Qadar karena pada waktu Nuzulul Quran atau waktu diturunkannya Al Quran, bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam qadar .
Namun harus difahami bahwa pada tahun tahun berikutnya Lailatul Qadar terjadi tidak selalu di tanggal 17, melainkan pada waktu waktu tertentu. Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Dijelaskan juga dalam Al Quran bahwa Lailatul Qadar ini telah menjadi rahasia Allah SWT.
Sulhani menjelaskan bahwa, umat muslim dapat menghiasi malam malam Ramadhan dengan memperbanyak ibadah. Sementara untuk memperingati Nuzulul Quran, umat muslim dapat melakukan amalan amalan seperti: Membaca Al Quran dengan kaidah yang baik dan benar.
Memperbaiki cara membaca Al Quran Mencoba mengerti makna dan arti dari kata per kata atau kalimat per kalimat atau ayat per ayat dari Al Quran. Mempelajari kitab dan buku ilmu tafsir Al Quran.
Mengadakan pengajian yang membahas mengenai pentingnya nilai nilai Al Quran. Karena dengan memperingati Nuzulul Al Quran, kita mendapatkan manfaat yang sebaik baiknya dari Al Quran. Nuzulul quran menjadi momentum untuk kita memperbaiki diri.
Selain mengamalkan amalan amalan tersebut, umat muslim dapat membaca doa berikut ini: اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالقُرْءَانِ وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًا وَرَحْمَةً اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِينَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ ءَانَآءَ الَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالقُرْءَانِ وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًا وَرَحْمَةً اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِينَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ ءَانَآءَ الَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالقُرْءَانِ وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًا وَرَحْمَةً اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِينَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ ءَانَآءَ الَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ Allahummar hamna bil Quran waj’alhu lana imaamau wa nuurau Wa hudaw wa rahmah Allahumma dzakkirna minhu maa nasiina Wa ’allimna minhumaa jahiilna Warzuqna tilaawatahu aana al laili wa athrofan nahar waj’alhu lana hujjatal Yaaa rabbal ‘alamiin.
Artinya: Ya Allah kasih sayangilah daku dengan sebab AlQuran ini Dan jadikanlah AlQuran ini sebagai pemimpin sebagai cahaya sebagai petunjuk dan sebagai rahmat bagiku
Ya Allah ingatkanlah daku apa apa yang aku lupa dalam AlQuran yang telah Kau jelaskan dan ajarilah apa apa yang aku belum mengetahui Dan kurniakanlah daku selalu sempat membaca AlQuran pada malam dan siang hari Dan jadikanlah AlQuran ini sebagai hujjah bagiku.
Punya pertanyaan seputar zakat , infaq dan sedekah ? Anda dapat bertanya dan berkonsultasi langsung ke Konsultasi Zakat yang langsung dijawab Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kirim pertanyaan Anda ke