Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan ekstrem mengguyur wilayah DKI, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, pada Rabu (24/2/2021) malam hingga Kamis (25/2/2021). "Hujan lebat, hujan intensitas lebat hingga ekstrem diprediksi akan mulai malam ini (Rabu) atau Kamis dini hari dan dapat secara menerus selama beberapa jam hingga besok malam." "Jadi saya ulangi lagi dampak ini, dapat berupa hujan lebat hingga ekstrem yang mulai turun malam hari atau dini hari nanti pukul 12 dan berlanjut beberapa jam hingga esok pagi dan masih menerus siang, sore dan sampai malam hari," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat konferensi virtual, Rabu (24/2/2021).
Dengan adanya prediksi hujan ekstrem tersebut sejumlah wilayah ditetapkan siaga banjir. Di antaranya yakni Banten siaga banjir, DKI Jakarta siaga banjir, Jawa Barat siaga banjir bandang, Jawa Tengah siaga banjir bandang. "Khususnya untuk DKI yang perlu diwaspadai adalah hampir merata yaitu Jakarta Utara siaga banjir, kemudian Jakarta Pusat siaga, Jakarta Barat siaga, Jakarta Timur siaga, Jakarta Selatan siaga, Bogor Siaga, Kota Depok siaga, kota Tangerang siaga, kota Tangerang Selatan juga siaga, Kota Bekasi siaga," katanya. Dwi mengatakan status siaga tersebut mulai dari tanggal 25 Februari hari ini.
Status tersebut diberlakukan karena hujan diprediksi mengguyur dengan intensitas lebat dan jangka waktu yang lama. Dwi menambahkan hujan yang diprediksi akan terjadi nanti, intensitasnya sama dengan hujan ekstrem yang melanda Jabodetabek pada 19 20 Februari lalu. "Ekstrem di sini lebih dari 150 mm per jam, kurang lebihnya seperti kejadian hujan di Jabodetabek pada tanggal 19 20 (Februari) dan juga di Semarang beberapa waktu yang lalu," katanya.
Lebih jauh Dwi menambahkan BMKG memprediksi terjadi hujan ekstrem karena terjadi perubahan bibit siklon di wilayah Selatan Nusa Tenggara menjadi bibit siklon tropis. Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer pada pukul 13.00 Wib, 24 Februari 2021, potensi bibit siklon tersebut telah berkembang menjadi bibit siklon tropis dengan inisial 98 S. "Bibit siklon tropis 98 S, saat ini terpantau di Samudra Hindia dan sudah bergerak mencapai sebelah Selatan Jawa Timur, dengan posisi di sekitar 13 derajat Lintang Selatan dan 116 derajat Bujur Timur atau sekitar 625 km dari lepas pantai Jawa Timur," katanya.
Dampak dari bibit siklon tersebut menurut Dwi yakni munculnya aktivitas pertumbuhan awan awan hujan. Berdasarkan data model Numerical Weather Prediction (NWP), BMKG melihat adanya peningkatan kecepatan angin yang signifikan pada siklon tropis tersebut. Bibit siklon tropis yang tercatat saat ini memiliki kecepatan pusaran 40 KM per jam. Kecepatan pusaran terpantau berada di Selatan Jawa Timur atau tepatnya 16 km dari lepas pantai.
Bibit Siklon Tropis tersebut bergerak ke arah barat atau barat daya dengan kecepatan lebih dari 20 KM per jam. "Dalam waktu 24 jam, diprediksi kecepatannya akan meningkat dengan probabilitas menengah hingga tinggi menjadi lebih dari 80 km per jam, al tersebutlah yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak secara tidak langsung, mengakibatkan intensitas hujan lebat hingga ekstrem," pungkasnya.